di dalam ayasofya

turki 2011.

menyeberang di bosphorus

musim semi yang indah di Istanbul

with akin yavus in istanbul

sebelum menikmati lahmacun di istanbul.

with semesta bbs teachers

at hotel horison semarang

with my friends in turkey

menikmati bunga musim semi.

bersama teman di fatih tomer

menikmati kebersamaan.

with semesta teachers

semarang 2012.

di masjid biru istanbul

saat wisata religi.

di sido mukti semarang

perdana naik kuda.

saat pelepasan wisuda kelas 12

@Hotel Horison-Semarang.

saat turun salju di istanbul

bersama teman kuliah.

senorkeling di karimun jawa

saat liburan sekolah.

nuansa eropa di taksim

Istanbul 2011

Rabu, 08 Mei 2013

[Artikel Islami] (BAGUS) YANG HARUS DILEWATI

Ada ujung kehidupan yang suka atau tidak suka, mau tidak mau, harus manusia lewati. Dan dialah “kematian.”

Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS. Al-Jumu’ah [62] : 8)

Apapun bentuknya, baik benda hidup ataupun benda mati, secara esensi tidak bisa menolak sunnah yang satu ini. Besi, batu, logam, baja, kayu, rumah, mobil, motor – semua yang ada di dunia ini – tidak ada yang abadi. Begitu juga dengan perjalanan anak manusia. Sekaya apapun dia, sehebat apapun, sekuat apapun, toh ada ujung kehidupan yang suka atau tidak suka, mau tidak mau, harus dilewati. Dan ujung kehidupan yang dimaksud adalah kematian. “Setiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati…” (QS. Al-Anbiyaa’ [21] : 35)

Maka bagi semua yang sekarang masih bisa membaca tausiah ini, berarti masih diberikan kesempatan oleh Allah untuk bertaubat sebenar-benarnya taubat, yaitu taubatan nasuha. Mudah-mudahan Allah mengangkat derajat kita, dan mewafatkan kita dalam keadaan khusnul khotimah. Aamiin…

[Artikel Islami] (BAGUS) BAGI YANG INGIN BERUBAH

Banyak yang mau berubah, tapi tidak diiringi dengan perubahan. Banyak yang mau maju, tapi malah memilih jalan mundur. Sementara itu, banyak di antara kita yang mengeluh tentang keadaan dunia. Tapi dia tiada berpikir tentang maksiatnya kepada Allah. Dia tiada berpikir betapa malasnya dia beribadah, sementara rizki Allah mengalir terus. Shalat wajib dilakukan di akhir, tanpa hati gelisah. Shalat sunnah? Wah, entah sudah berapa waktu shalat-shalat sunnah tiada tertegak sempurna. Kadang shalat sunnah, kadang tidak. Dan barangkali lebih banyak tidak tertegaknya dibanding tertegaknya. 

Wahai diriku yang mengaku memiliki Allah sebagai Tuhannya. Engkau dituntut untuk beribadah, karena engkau diciptakan untuk beribadah. Tapi lihatlah, engkau selalu khawatir soal-soal dunia. Tidak khawatir soal-soal akhirat. Saatnya kini engkau membuka mata. Ada yang lebih penting ketimbang soal hutang, jodoh, karir, kerjaan, rumah tangga, anak keturunan, rumah tempat tinggal, perniagaan, kekayaan. Ada yang lebih penting dari itu semua. Yaitu bagaimana kita kembali kepada Allah dalam keadaan amal banyak, diterima dan meninggal dalam keadaan hati yang bersih, diri yang diampuni dan khusnul khatimah.

Jadilah orang yang bermanfaat buat Allah, Rasul-Nya, Islam dan alam ini, baik saat kayanya, juga saat miskinnya. Berikanlah Allah yang terbaik, bergerak, bergegas menuju Allah dengan kemampuan terbaik yang kita miliki, Sehingga Allah akan memberikan kita, bukan sekedar mimpi lagi, bukan sekedar angan-angan lagi, tetapi juga kehidupan nyata, kehidupan dunia, serta kehidupan akhirat yang terbaik. Aamiinn... 

[Artikel Islami] (BAGUS) Azab bagi orang yang mati bunuh diri

Diriwayatkan oleh Bukhari (5778) dan Muslim (158) dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

“Barangsiapa yang bunuh diri dengan besi di tangannya, dia (akan) menikam perutnya di dalam neraka jahannam yang kekal (nantinya), (dan) dikekalkan di dalamnya selama-lamanya.­­­ Dan barangsiapa yang meminum racun lalu bunuh diri dengannya, maka dia (akan) meminumnya perlahan-lahan di dalam neraka jahannam yang kekal, (dan) dikekalkan di dalamnya selama- lamanya. Dan barangsiapa yang bunuh diri dengan menjatuhkan dirinya dari atas gunung, dia akan jatuh ke dalam neraka jahannam yang kekal (dan) dikekalkan di dalamnya selama- lamanya.”

Diriwayatkan pula oleh Bukhari dan Muslim dari Tsabit bin Dhahhak radhyiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Barangsiapa yang membunuh dirinya dengan sesuatu di dunia, maka dia disiksa dengan (alat tersebut) pada hari kiamat.”

[Muslimah] (BAGUS) Hijab Yang Benar. Syar’i atau Stylish…?


“Maka segala sesuatu yang membawa wanita kepada perbuatan tabarruj, nampak (perhiasan) nya, dan tampil bedanya seorang wanita dari para wanita lain dalam hal mempercantik (diri), maka ini diharamkan bagi wanita.” [Majmu’atul as-ilatin Tahummul ‘Usratal-Muslimah, hal. 10]

Berhijab, adalah perintah Allah yang mutlak wajib diimani oleh setiap muslimah. Bagi setiap wanita yang mengikrarkan diri sebagai muslimah, maka tidak ada keraguan sedikitpun akan wajibnya menutup aurat dengan hijab. Berhijab adalah sebuah bentuk ketundukan, kepasrahan dan ketaatan kepada Allah. Karena Allah yang menciptakan kitalah.. yang menyuruh kita untuk berhijab.

Alhamdulillaah seiring perkembangan zaman, maka jilbab makin semarak dan populer di kalangan masyarakat. Zaman saya bersekolah dulu, masih sedikit yang berjilbab. Dan itupun kadang agak dipersulit. Baik bagi para pelajar dan pencari kerja, ruang gerak mereka tidaklah sebebas sekarang. Jilbab masih dipandang sesuatu yang asing, aneh, ekstrem bahkan kampungan.

بَدَأَ الْإِسْلَامُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ

“Islam muncul dalam keadaan asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang asing itu.” [HR. Muslim no. 208]

Tapi, seiring dengan banyaknya wanita yang menutup rambutnya dengan jilbab, makin bergeser juga arti ke-syar’i-an sebuah jilbab. Jika dulu saya memandang jilbab panjang senior-senior saya di sekolah dengan penuh kekaguman, kini fenomena jilbab panjang dan lebar di sekolah, kampus dan jalan-jalan itu mulai sepi. Berganti dengan jilbab berbagai model dengan corak dan warna yang jauh dari kriteria syar’i.

Sungguh saya sedih melihatnya. Saya rindu akan sosok-sosok wanita berhijab lebar yang dahulu kala ibaratnya seperti mencari jarum di tumpukan jerami, amat jarang ditemukan. Yang dengan sempurnanya hijab itu mereka lebih dihargai dan dipandang dengan penuh penghormatan sebagai seorang muslimah. Yang mendekati mereka pun bukan sembarang orang. Ya, di mata saya kala itu.. nilai mereka sebagai seorang wanita begitu mahal dan berharga..

Pakaian longgar nan elegan yang dulu banyak dikenakan bahkan diperjuangkan dalam berbagai kegiatan di sekolah, kini berganti dengan pakaian yang katanya busana muslim tapi serba ketat dan minimalis. Jilbab panjang mereka pangkas, makin pendek, serba lilit dan membentuk sanggul. Menggantinya dengan topi dibalut scarf, bahkan sampai lehernya juga kelihatan saking transparannya. Plus atasan atau blus lengan panjang ketat, dipadu dengan celana panjang yang juga tak kalah ketat. Tak lupa riasan wajah untuk mempercantik penampilan. Semua atas nama fashion. Semua dengan alasan keindahan.

Bahkan untuk lebih ‘memperkenalkan’ jilbab pada khalayak, dibuatlah berbagai kontes bertemakan hijab modern yang menawarkan konsep lebih cantik, tidak monoton dan penuh warna warni. Atau fashion show muslimah yang kontestannya berlenggak lenggok di atas catwalk memperkenalkan trend terbaru hijab masa kini.. Di depan puluhan pasang mata, baik laki-laki maupun perempuan. Lagi-lagi mengatasnamakan da’wah kepada hijab, agar tak terkesan kumuh dan kampungan.

“Berjilbab tapi tetap cantik dan menarik”. Itu slogan mereka.

Itukah hijab yang sesungguhnya? Padahal jika mereka paham, fungsi hijab itu menutupi keindahan, bukan malah menonjolkan. Karena keindahan itu.. adalah diri dan pesona wanita itu sendiri yang sejatinya wajib untuk ditutupi. Padahal, esensi hijab itu.. bukan hanya sekedar selembar kain penutup kepala dan kulit. Dalam hijab, ada syarat-syarat yang wajib dipenuhi, yang kali ini saya tidak bermaksud membahasnya karena pernah saya tulis disini.

“Sisters.. Hijab is hijab. Fashion is fashion. And hijab is not fashion. There’s no relation between syar’i and stylish.”

Saudariku.. sesungguhnya hijab syar’i itu..

1. Sederhana, praktis dan mudah digunakan
Salah satu keuntungan dari mengenakan hijab syar’i adalah karena kemudahan dan kepraktisannya. Menyiapkan diri dengan satu stel jubah lengkap dengan jilbabnya paling lama 15 menit sudah selesai. Tidak makan waktu lama, tinggal pakai jubahnya, jangan lupa ciput atau dalaman untuk jilbab, langsung pasang jilbab dan tadaaa..! Selesai. Simpel kan? Nggak mesti repot sama lusinan jarum pentul, tutorial yang super ribet atau bongkar sana sini plus berlama-lama mix and match di depan cermin.

Apalagi bagi ibu-ibu seperti saya yang urusannya kalau mau pergi nggak cuma ngurus diri sendiri. Ada urusan anak-anak dan suami yang juga mesti disiapkan. Nah kebayang kan riweuhnya kalau mesti pake jilbab yang juga super riweuh? :))

2. Bisa langsung dipakai shalat
Alhamdulillaah, betapa Allah bermaksud memudahkan muslimah dengan perintah berhijab. Dengan hijab yang memenuhi kriteria syari’at, maka kita tak perlu repot mencari mukena ketika tengah safar atau bepergian. Karena sesungguhnya, aurat wanita itu di dalam dan di luar shalat, adalah sama. Sama-sama harus menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Dengan sepasang jubah longgar dan jilbab panjang plus kaus kaki, (yang tentunya suci dari najis ya..) kita sudah bisa melaksanakan shalat. Bandingkan dengan mereka yang tidak menutup aurat, atau menutup aurat tapi tidak sempurna. Jadi, tidak perlu lagi membawa mukena di tas atau antri mukena di masjid ketika akan shalat.

3. Murah dan terjangkau
Satu stel jubah dan jilbab model sederhana bila dibandingkan dengan jilbab gaul yang serba berpotongan semisal blus, rok dan segala aksesorisnya yang serba beragam tentu akan jauh berbeda harganya. Walau ada juga jubah dan jilbab yang harganya mencapai ratusan ribu bahkan jutaan. Tapi rata-rata harga sepasang jubah dan jilbab syar’i di pasaran amatlah terjangkau. Apalagi kalau bisa bikin dan jahit sendiri, wah dobel deh keuntungannya. Bagi saya pribadi, hijab itu tidak harus yang mahal, kualitas impor atau yang serba ‘wah’ . Asal enak dipakai, nyaman dan yang paling penting… memenuhi fungsi busana yang syar’i

4. Sesuai dengan segala usia dan bentuk tubuh
Setiap kali saya menjumpai wanita yang berbusana syar’i, berapapun usia mereka, seperti apapun bentuk tubuh mereka.. rasanya selalu pantas-pantas saja dipandang mata. Baik yang masih muda belia bahkan yang sudah sepuh sekalipun, di mata saya mereka selalu terlihat pantas dan cocok menggunakannya. Pun begitu dengan jilbab dan jubah yang lebar.. mau g...Lihat Selengkapnya


majalah as sunnah - jilbab gaul dalam timbangan syariat..

~ Terinspirasi dari sebuah artikel dalam Majalah As Sunnah dengan mabhats Jilbab Gaul Dalam Timbangan Syari’at, No. 11/ Thn. XVI, Maret 2013

[Kisah Motivasi] (BAGUS) KISAH PERJUANGAN SI BOCAH CACAT

Bismillahir-Rahmanir-Rahim .... Ujian yang mahaberat, jika disikapi dengan pikiran terbuka dan jiwa yang lapang, bisa mengobarkan semangat perjuangan yang tak gampang padam. Dan, semangat itulah yang dikobarkan seorang bocah bernama Qian Hongyan.

Kita memang kadang perlu belajar dari seorang bocah. Jika kita ingat kembali, semangat sebagai anak-anak sangat kuat untuk menerjang semua halangan dan tantangan. Satu contoh nyata adalah saat kita belajar berjalan. Meski jatuh berkali-kali, sebagai seorang bocah kita tentunya terus berusaha hingga benar-benar bisa berjalan seperti saat ini.

Dan, semangat ala bocah inilah yang-barangkali-mampu menjadi "bara api" yang terus menyala di tengah gelap dan kerasnya ujian bagi sesosok anak berusia belasan dari negeri China, Qian Hongyan. Ujian yang menimpa Qian memang sangat berat. Betapa tidak, di usianya yang masih sangat dini-tiga tahun (tepatnya pada bulan Oktober 2000)-ia mengalami kecelakaan fatal yang mengakibatkan separuh tubuhnya hingga batas pinggang harus diamputasi.

Kondisi itu diperparah lagi dengan keadaan ekonomi orangtua Qian yang tidak berkecukupan. Karena itu, keluarga gadis cilik yang tinggal di Zhuangxia, China itu tak mampu memberikan kaki palsu untuk Qian. Sebagai gantinya, keluarga tersebut menyangga tubuh Qian dengan potongan bola basket. Sebuah solusi yang jauh dari kata nyaman, seperti kaki-kaki palsu lainnya.

Namun, meski tumbuh dengan keterbatasan, Qian membuktikan bahwa dunia belumlah tamat bagi dirinya. Ia tumbuh menjadi gadis yang periang dan murah senyum-seolah-olah tak terjadi suatu apa pun dalam dirinya. Dengan memantulkan bola basket di bagian bawah tubuhnya, dan dibantu penyangga untuk membantunya bergerak, Qian tetap bisa menjadi bocah lincah layaknya kebanyakan anak normal.

Bersiap Mendunia ...

Dengan kekurangan di tubuhnya, Qian pantang berputus asa, meski ia belum tahu bagaimana masa depannya kelak serta bagaimana ia bisa mengubah hidupnya dengan kondisinya saat itu. Hingga, suatu ketika ia mendatangi sebuah pertandingan olahraga nasional yang diselenggarakan di Kunming pada bulan Mei 2007. Di sana, benih yang menumbuhkan cita-citanya bertumbuh.

Saat itu, Qian setiap hari menyaksikan perjuangan beberapa atlet cacat yang ikut menyemarakkan pertandingan. Melihat perjuangan rekan senasib yang bertubuh cacat, hati Qian pun tergerak. Jika orang lain mampu berprestasi di bidang olahraga meski dengan tubuh cacat, mengapa dia tidak melakukan hal yang sama? Pikiran itulah meletupkan cita-cita Qian Hongyan untukikut menjadi seorang atlet.

Maka, selepas acara olahraga nasional tersebut, tekad Qian segera diwujudkan dengan bergabung di sebuah klub renang khusus. Tekad itu didukung sepenuhnya oleh orangtua Qian. Maka, mereka pun mendatangi Zhang Honghu, seorang pelatih yang terkenal banyak menjadikan perenang cacat sebagai juara di kejuaraan renang. Qian meminta kesempatan kepada Zhang untuk dilatih menjadi seorang seorang juara.

Zhang yang dikenal sebagai pelatih bertangan dingin hanya mengatakan bahwa semua tergantung pada kemauan dan tekad Qian. Sebab, menurutnya, dengan kekurangan separuh tubuh yang tak dimilikinya, agak sulit bagi Qian untuk berenang dengan hanya mengandalkan kedua lengannya. Tetapi, tekad sangat kuat Qian rupanya berhasil memikat Zhang. Maka, ia pun memberikan porsi latihan khusus bagi Qian agar lebih mampu menyeimbangkan kedua bahu dan lengannya.

Kepercayaan Zhang pun dijawab dengan kesungguhan Qian. Dengan porsi latihan cukup berat, apalagi dengan kesulitan yang dialami sejak awal latihan, Qian tak pernah sekali pun mengeluh. Baginya, impian untuk menjadi atlet adalah cita-cita yang tak boleh padam. Dalam sehari, setidaknya jarak 2000 meter ditempuh Qian di arena air untuk melatih otot-ototnya. Selain itu, latihan lain seperti sit-up, mengangkat beban, hingga berbagai jenis latihan dilakukannya dengan bersemangat.

Semangat inilah yang membuat Qian kini dikenal di seantero China dan bahkan dunia. Kisah hidup dan tekad kuatnya telah menginspirasi banyak orang agar mampu mendobrak segala keterbatasan. Kisah Qian banyak dimuat di berbagai media baik cetak maupun online sehingga mengangkat namanya. Kini, ia ingin mendunia denganusahanya mewakili China pada tahun 2012 pada kejuaraan renang di olimpiade khusus orang cacat. Tak tanggung-tanggung, Qian mematok target menjadi juara dunia renang pada kejuaraan olimpiade tersebut. Dia bekerja keras untuk mewujudkan impiannya tersebut. Jika melihat kesungguhan dan tekadnya, sepertinya impian itu tak mustahil untuk dicapai. Sebab, sejatinya kesungguhan dan tekad kuat yang dilandasi kerja keras akan mampu menaklukkan segala tantangan.

Orang-orang dengan keterbatasan fisik semacam Qian biasanya tidak mendapat tempat di masyarakat luas. Mereka lebih sering dianggap beban daripada potensi yang terpendam. Itu sebabnya kebanyakan kaum difable (cacat) cenderung tersisih. Tetapi justru Tuhan menghadirkan mereka dalam kehidupan kita untuk mencelikkan ‘kebutaan’ kita akan kebesaran-Nya dalam memakai siapapun juga.

Sesungguhnya, kita berhutang kepada mereka yang tak mau menyerah kepada nasib, kepada keadaan dan kepada apa yang disebut oleh banyak orang sebagai takdir.

Tak ada cacat yang bisa memadamkan semangat hidup yang tetap berkobar bagi manusia yang tak pernah menyerah.:EVERYONE IS NUMBER ONE.

Ya, setiap orang adalah nomor satu! Tidak ada yang nomor dua! Semangat takkan pernah padam oleh keadaan selama kita masih belum menyerah!!

Bila yang cacat saja bisa berjuang dan mengalahkan kelemahannya untuk menjadi yang terbaik dan nomor satu, Jika Qian saja mampu, bagaimana dengan kita? mengapa kita yang masih sempurna justru menyerah pada keadaan?

~ o ~

Sumber : Internet ..


Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ...

Selasa, 07 Mei 2013

[Artikel Islami] (BAGUS) BIASAKAN UNTUK MUDAH BERSYUKUR

Biasakan bersyukur atas apa yang Allah beri. Jangan kemudian konsen terhadap apa yang Allah belum beri, kecuali sebagai penyemangat kita untuk makin lagi beribadah kepada Allah.

Dan hebatnya, Allah selalu mengganti permintaan kita dengan apa-apa yang jauh lebih baik dari yang kita minta. Sungguhpun harusnya tidak harus bagi Allah. Sebab ibadah kita nyatanya belum sepadan dengan apa yang kita minta.

"Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan." (QS. Al-Baqarah [2] : 245)

Dan mudah-mudahan kita bisa meningkatkan ibadah kita kepada Allah, seiring meningkatnya permintaan kita kepada Allah. Aamiin... (Ust YM)

[Artikel Islam] (BAGUS) HADIAH BELAJAR….

Segala puji bagi Allah, yang menghadiahkan kita semua belajar tentang diri-Nya, tentang Rasul-Nya, tentang Al-Qur’an-Nya, dan sunnah Nabi-Nya. Segala puji bagi Allah yang sudah pula menghadiahkan kita waktu untuk belajar hidup, dan kehidupan. 
Belajar untuk menjadi hamba-Nya yang shaleh, beriman, dan sukses dunia akhirat. Belajar pula untuk menjadi hamba-Nya yang dibanggakan orang tua, dibanggakan suami/istri, dibanggakan anak-anak-Nya, dibanggakan saudara, kawan, dibanggakan para malaikat penghuni langit, dibanggakan Rasulullah, Muhammad SAW. Setelah barangkali ada yang menempuh jalan hidupnya orang-orang yang hina dan dihinakan-Nya. Setelah barangkali ada yang menempuh jalan hidupnya orang-orang yang tak ada manfaatnya. 
Segala puji bagi Allah yang menghadiahkan semua kesempatan ini, kesempatan bertaubat dan beramal shaleh, hingga kemudian menjadi orang-orang yang manfaat buat sesama. Tetaplah menjadi yang terbaik buat Allah, buat Rasulullah, dengan menguatkan yang wajib-Nya, serta membangun sunnah-Nya, sehingga Allah tak segan-segan memberikan kita juga yang terbaik, terbaik di dunia dan terbaik juga di akhirat. Semoga Allah mengabulkan doa kita semua. 
Aamiin...

Ustadz Yusuf Mansur